:::: MENU ::::

Hidup Adalah Belajar

Wednesday, March 2, 2016

Presiden Obaba bangun dipagi  hari, hidupnya cerah hari ini, disambut dengan kicauan burung peliharaannya, tak lama hidupnya yang ia rasa cerah itu menjadi suram, saat mendapat pesan singkat di handphonenya, pesan itu dari seorang mafia yang mempunyai banyak perusahaan besar dari dalam dan luar negeri ia bernama Khala.

Sekitar 70% perusahaan Khala menguasai negara Bhebec, hartanya sangat melimpah, dengan uangnya yang banyak, ia dapat mengubah dan membuat peraturan baru, dengan itu dapat melancarkan dan tidak menganggu usaha-usaha yang ia jalani di negeri ini. Semua cara ia lakukan untuk terus mengembangkan usahanya, dan sering merugikan banyak rakyat negeri Bhebec.

Pernah ia ingin membuka lahan sawit hutan yang masih perawan, tapi dengan seenaknya ia membakar yang akibatnya tak ada tempat hewan untuk berlindung, banyak binatang liar akhirnya keperkampungan, tapi orang-orang kampung malah membunuh binatang itu karena membahayakan nyawa mereka. Akibat dari pembakaran itu juga banyak asap tersebar perumahan warga, hingga banyak anak-anak yang terkena penyakit sesak nafas, kendaraan terganggu jalannya karena jarak pandang yang pendek akibat asap.

Khala juga pernah disidang atas tindakan-tindakan ilegalnya, tapi karena ia punya uang yang banyak, hakim dengan dengan mudah di suap, tapi kini Khala gelisah dengan seorang aktivis yang banyak membuat artikel-artikel yang mempromosikan Syariah Islam agar dijadikan sebagai peraturan di negara Bhebhec ini, ini berbahaya baginya, jika masyarakat banyak mendukung dan syariah dijadikan panduan untuk mengatur negara dari sisi ekonomi, dan sisi mengatur moral msyarakat, maka makin ia tidak bebas melakukan pengembangan usahanya.

Karena banyak usahanya yang tidak sesuai syariah, seperti bank yang menggunakan sistem riba yang jelas dalam sistem islam itu tidak diperbolehkan, dan hal yang paling ia khawatirkan adalah perusahaan tambang emas yang berada di sisi ujung timur negara Bhebec, perusahaan itu bernama Bleepot, disitu penghasilan terbesarnya, dan akan diambil alih oleh pemerintah jika negara ini menggunakan aturan Syariah.

Dalam aturan syariah SDA tidak boleh dikuasai swasta, dalam islam itu harusnya dikuasai negara, oleh karena itu tidak ada pajak untuk masyarakat, pemasukan negara berasal dari sumber daya alam yang negara kelola, dengan hasil tambang yang melimpah ruah itu, di gunakan untuk memakmurkan rakyat, dengan gratisnya pendidikan, rumah sakit, dan bahan bakar.

Tentu bagi seorang kapitalis seperti Khala, kata gratis itu merupakan yang sia-sia, baginya tidak ada keuntungan jika kata gratis itu diterapkan dalam kehidupaannya. Karena merasa terganggu dengan aktivis ini, ia berusaha menutup mulut Amat, nama aktivis syariah ini. segala cara ia akan lakukan untuk mengehentikan Amat.

Khala pun berencana untuk membunuh Amat, ia akan berpura-pura tertarik pada Amat dan mendukung perjuangannya, dan seolah ia menjadi pengusaha yang bertobat. Ia akan mengundang Amat untuk bertemu disebuah cafe yaitu Boliver Cafe, dan disitulah ia akan meracuni Amat dengan sianida yang dicampur dengan kopi.

 Karena Boliver Cafe juga usaha miliknya, tentu tidak sulit memerintahkan salah satu karyawannya untuk mencampurkan sianida kedalam kopi yang disediakan untuk Amat nantinya. Untuk lebih meyakinkan dan menarik Amat agar mau menerima undangannya itu, ia menawarkan data bukti dan nama orang-orang yang telah melakukan korupsi dan tindakan ilegal lainnya.

Sebelum bertemu dengannya ia mempersiapkan berkas-berkas dokumen dan flasdisk seolah itu adalah bukti data-data dan bukti yang ia janjikan kepada Amat.

Tapi sebelumnya, Khala meminta agar presiden melindunginya, jika berhasil membunuh Amat, Khala meminta agar penyelidikan nantinya dapat melindunginya dari jeratan hukum, presiden pun tak bisa menolaknya, karena Khala adalah penyumbang terbesar saat ia berkampanye untuk menjabat presiden seperti saat ini, presindenpun skarang masih sering menerima suap dari Khala, jika ada peraturan atau kebijakan-kebijakan yang menguntungkan perusahaan Khala.

Itulah sebabnya, pagi ini kecerahan hidup Presiden Obaba terganggu karena pesan dari Khala, “Dosa apa lagi yang akan kulakukakan hari ini” berkata Presiden dalam hati.

*Jika ada nama dan cerita yang sama sesuai kenyataan, anggap saja ini kebetulan belaka dan bukan disengaja.

#OneDayOnePost
#MenulisSetiapHari
#TantanganMingguPertama
#03Maret


4 comments:

  1. Replies
    1. karena alasan itu mungkin mba ratih para khalifah (pemimpin islam) terdahulu tak ada yang mau menjadi pemimpin, bahkan ia sampai berlinangan air mata jika diberi amanah itu,

      sebaliknya, hari ini, semua berlomba mebjadi pemimpin, baginya tamouk kekuasaan begitu menggiurkan, Naudzubillah...

      Delete
  2. Replies
    1. Makasih mba, masih perlu bljar lgi dri temen2 odop

      Delete

A call-to-action text Contact us