:::: MENU ::::

Hidup Adalah Belajar

Friday, April 1, 2016

Sahabatmu berapa lama kau kenal dengannya, kau begitu setia dengannya, senyum selalu kau berikan padanya, kau berusaha selalu ada untuknya, kau berusaha membalas kebaikannya, hanya karena sering membantu dan selalu ada buatmu atau hobi yang sama denganmu.

Kekasihmu, berapa lama kau kenal dengannya, kau berusaha membahagiakannya, siang malam kau bekerja demi masa depan yang indah, hanya karena ia membuat hatimu berbunga-bunga.

Lalu

Bagaimana dengan orangtuamu, dia ada semenjak kau lahir, siang malam ia menjagamu saat tak mengerti mengucap terimakasih, atau membalas kebaikan mereka.

Orang tuamu, ia mentraktir makanmu hampir seumur hidupmu, apakah kau pernah berpikir membalas semua traktirannya seperti kau membalas kebaikan sahabatmu.

Orang tuamu, ia berusaha membuat hatimu berbunga-bunga, membuat mekar senyummu, siang malam mencari nafkah agar senyummu tetap ada.

Lalu

Dengan mudah kau bermuka masam ketika orang tuamu mengajak dirimu makan diluar, padahal bukan traktir yang ia minta balas, tetapi ia hanya ingin makan bersamamu

Dengan berat hati kau memberikan pinjaman, saat orang tuamu ingin meminjam sebagian uangmu, padahal ia hanya meminjam, bukan meminta, tak sepeerti kau dulu tiap hari meminta uang jajan.

Dangan penuh perhitungan kau berpikir saat orang tuamu ingin meminta tinggal diruamahmu, padahal ia hanya ingin melalui sisa umurnya bersamamu.

Tapi percayalah, rasa sesal akan menyelimutmu, saat mereka telah tiada, bahkan kau akan sangat berharap bertemu lagi walau itu hanya sesaat, untuk memeluk, berbaring dipangkuan mereka, dan mengungkapkan betapa rindunya kamu dengan orang tuamu.


Dan hal itu yang kurasakan sekarang.

sumber gambar :pecintaanakyatim.com

#OneDayOnePost
#MenulisSetiapHari

1 comment:

A call-to-action text Contact us