Ketika maut datang menjemput Adam, dia berkata kepada
anak-anaknya, "wahai anak - anakku, aku ingin makan buah Surga." lalu
anak-anaknya pergi mencari untuknya. Mereka disambut oleh para malaikat yang
membawa kafan Adam dan wewangiannya, mereka juga membawa kapak, sekop, dan
cangkul.
Malaikat bertanya "wahai anak-anak Adam, apa yang
kalian cari? atau apa yang kalian mau? dan kemana kalian pergi?, mereka
menjawab. "Bapak kami sakit, dia ingin makan buah dari Surga." para
malaikat menjawab "pulanglah, karena ketetapan untuk bapak kalian telah
tiba."
Lalu para malaikat datang, Hawa melihat dan mengenali
mereka, maka dia berlindung kepada Adam. Adam berkata kepada Hawa
"Menjauhalah dariku, aku pernah melakukan kesalahan karenamu. biarkan aku
dengan malaikat Tuhanku, Tabaraka wa
Taala." Lalu para malaikat mencabut nyawanya, memandikannya,
mengkafaninya, memberikan wewangian, menyiapkan kuburnya dengan membuat liang
lahat dikuburnya, menshalatinya. mereka masuk kekuburnyanya dan meletakan Adam
di dalamnya, lalu meletakan bata diatasnya, Kemudian mereka keluar dari kubur,
mereka menimbunnya dengan batu, lalu mereka berkata "Wahai Bani Adam ini
adalah sunnah kalian."
Ada 2 pelajaran penting yang bisa kita ambil dari kisah
diatas yaitu :
1. Malaikat mencontohkan kepada kita bagaimna
menguburkan mayit dari cara memandikan, mensholati dan menguburkannya.
2. Seseorang harus berhati-hati terhadap istrinya
yang bisa menjadi penyebab penyimpangannya, Adam memakan buah karena hasutan
Hawa. Dan Allah telah meminta kita agar berhati-hati terhadap istri dan
anak-anak kita. “Sesungguhnya di antara
istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka
berhati-hatilah terhadap mereka.” (QS.At-Taghabun:14)
Referensi : Al-Asyqar,
'Umar Sulaiman. Kisah-Kisah Shahih dalam Al-Qur’an & Sunnah
0 komentar:
Post a Comment